Thursday, July 10, 2008

"Seperti petir, selalu diawali kilat." Sahabatku!

Bukannya mau mengada-ngada atau bagaimana, tapi jujur aja ini memang betul-betul seperti kiasan diatas.

Semalem sempat bermimpi kalau sahabat yang paling hebat yang dipunya, Win-win, tiba-tiba pergi meninggalkan kita. Sewaktu bangun, tidak begitu ingat kejadiannya. Tapi inti dari sebagian kecil dari berbagai cerita yang di mimpikan itu, kepergian seorang sahabat. Yang ada di pikiran cuma, "Gila mimpi gw. Ada-ada aja."
Seakan berita kepergiannya bagaikan petir yang menyambar.


"Seperti petir, selalu diawali kilat."


Winston Renaldo

Pantat besar. Rambut mangkok. Pendek *no offense, Win.*. Jalan kayak bebek. Jago main bola *liat tulisan di bawah*. Ejekannya; dibilang masih anak SD.

Pengertian. Penyayang. Penghibur. Periang.
Pendengar yang baik. Petarung. Pemusik. Pembuat
Heboh. Penggila Wanita. Pekerja Keras
. Penyemangat. Penemu nama-nama aneh. Pendek *no offense lagi, Win. abis depannya "P" semua*. Penarik perhatian. Peniru suara-suara aneh versi nya sendiri. Penyuka pelajaran Fisika *selalu no 1 di kelas. gila!*. Pembenci serangga *yang selalu dijadikan mainan sama teman-teman yang lain*.

Polos. Menyenangkan. Penyegar suasana. Ceroboh. Rapi. Ugal-ugalan *kalo lagi main sepakbola!*. Ngocol. Dongkok*ehem..ehem...no comment*. Penyuka sepeda. Konyol. Ududeh *paling bisa deh anak ini...*. Kocak *parah!*.

Sosok yang sungguh hangat dan ramah. Dicintai semua orang yang dikenalnya. Tapi itu bukan alasan mengapa dia belum pernah dapat gandengan.

Benar-benar sahabat terbaik semua orang dan ta
k mungkin tergantikan. :D


"Seperti petir, selalu diawali kilat."



Momen-momen tak terlupakan bersama sahabat yang biasa dipanggil Win-win. Begitu indahnya *dan banyak yang dimaksud dengan kata "indah" itu
adalah konyol dan super kocak."

Waktu ngeyel mau buka pintu ruang tamu seorang teman sewaktu menginap dan ternyata yang ditemukan malah orang lain?

Waktu ngasih bekal ke kakak kelas pake roti dan i
si yang basi? Waktu bersama-sama kerja acara-acara PL?
Reaksinya klo dapet pesenan CD dari kakak kelas?

Gayanya dia meniru suara-suara orang lain?

Bagaimana bapak nya mengingatkan dia untuk
membawa "casan" hp di telp?
Kerja sama kita ber-5(aldo.win.mike.arya.dimaskrupa) untuk bikin band pertama kali dan manggung di pensi dan perpisahan smp, lomba band izze pop dan peper sewaktu sma?

Bermain bersama Diaz dan Laya sewaktu perpisahan SMP? Main bersama Satria di perpisahan SMP, ultah Jeanet dan ultah Sari?

Duet kita yang selalu menyanyikan John M
ayer - Man on The Side sampe itu pun lagu yang terakhir kita mainkan sampai klimaks seblum gw pergi ke Melbourne?
Sewaktu menginap di rumahnya dan kita berdua saja menonton film horor Thailand "The House" dan berbicara mengenai masa depan dan harapan-harapan kita?

Impian kita untuk membuat lagu-lagu dan menjadi musisi terkenal?

Janji kita untuk memainkan duet lagu "Old
Love" sewaktu nanti kita berjumpa lagi di Jakarta?
Apa semua ingatan ini juga kau bawa?


"Seperti petir, selalu diawali kilat."

Masih teringat dengan jelas di benak. Pertama kali kau marah. Karena waktu itu salah mengira kalo dia yang menyembunyikan tempat pensil lalu pukul kepalanya dengan tempat pensil.

Marah. Seandainya kau tahu kalau waktu i
tu, diri ini menangis. Betul. Menangis. Tak pernah kau marah seperti itu sebelumnya.
Syukurlah sehabis diri ini minta maaf, kita tetap sahabat. Konyol juga kalau gara-gara tempat pensil jadi musuhan. Akan jadi cerita y
ang lebih heboh lagi, bukan?

Maaf. Mungkin tak bisa terdengar karena keterbatasan ruang dan waktu kita dan kebetulan kata "maaf" bukanlah kata yang sulit untuk diu
capkan hari-hari ini. Seringkali kita saling mendengar kata itu dari bibir masing-masing. Haruskah kata ini terus akan terdengar dari bibir kita?


"Seperti petir, selalu diawali kilat."


Heroik sampai akhir! Tipikal winston sekali. Kabur dari masalah memang bukan tipikalnya.
Bangga nya diri ini. Sungguh bangga. Sampai bingung bagaimana lagi harus mengutarakan kata itu dalam kata-kata yang lebih panjang da
n bertele-tele karena mengenal mu selama hidup ini. Yakin lah, bukan cuma diri ini saja yang akan mengucapkan kata itu.


I guess the good ones are always taken. In many ways.
Memang personally,sudah pernah merasakan yang namanya berpisah untuk waktu yang "cukup" lama dengan yang orang-orang yang disebut belahan jiwa. Untuk kasus ini, sama halnya dengan berpisah dengan saudara sendiri. Karena ka
u memang betul-betul seperti layaknya saudara.


"Seperti petir, selalu diawali kilat."


Kaulah kilat. Menerangi jalan. Pemberi tanda. Pemberi semangat. Pemberi kejutan.
Pemberi Teladan.
Sahabat, diri ini adalah petir. Yang berjanji dan bersumpah akan meneruskan semangat mu, meneruskan terangmu, meneruskan tandamu, meneruskan teladanmu, meneruskan jalan hidupmu.

Seperti yang selalu diri ini berkata, Sahabat.

Tak ada yang namanya "Selamat Tinggal"

Hanya ada "Sampai Jumpa"
dan itu pun hanya sebatas kata-kata..


Kita kejar mimpi kita bersama. Impian yang selama ini selalu kita nanti.
Kita harap.
Sekarang kita raih bersama.
Tepat saat post ini terbit, pegang janji ini. Janji kita.
Untuk melakukan semuanya lebih baik. Bahkan jauh lebih baik dari impian dan harapan kita.

Hanya ini yang bisa diberikan untukmu, Sahabat.
Persahabatan kita tidak harus berarti hanya dekat raganya bukan? Percayalah.
Peluk dan cium *ya ampun kita homo ban
get* tidak lagi cukup sepertinya ya?
Diri ini tau, bahwa kau pun tidak pernah ingin merepotkan orang lain.
*sekali lagi maaf tak bisa mengantar!

Win, I'm really gonna miss you buddy old pal!

Bet you the others will as well.

I know you'll miss us too! *sotoy gak?


Diri ini percaya, dan yakinlah semua juga akan berkata sama
bahwa kau masih ada. Mungkin bukan badan, tapi HIDUPMU lah yang masih tetap ada di hati setiap orang.
Lagipula....kita pasti akan bertemu lagi bukan? Berkumpul bersama lagi. Bernyanyi bersama. Hidup bersama. Menyambut the so called "LIFE"
See you later!

our blessings to you, brother
winston.renaldo.
26.3.91 - 10.7.2008 = his body

forever = his life. his truth. his story. sampai ke anak cucu!

4 comments:

Anonymous said...

well written, i reckon (:
i am not even sure if it's fictive or not.

Xerxes said...

well i miss win-win too, really.

Anonymous said...

umm,,sorry abt my previous comment, there was a misunderstanding..i thought it was about a dream only..

apologies, and my sincere condolences.

V.A. said...

dooo, your words are very touch.

gw turut berduka cita :(